6 Tokoh Pahlawan Asal Surabaya, Berjuang Demi Indonesia

Perjuangan para pahlawan ini merupakan bagian dari Revolusi Nasional Indonesia. Rajin perjuangan para pahlawan yang ikut berperang di Surabaya menjadi inspirasi yang menginspirasi semangat juang para pejuang di berbagai kota di Indonesia.

Maka tak heran jika Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan. Banyak pahlawan lahir di kota ini, salah satunya Bung Tomo yang bisa menjadi ikon kota Surabaya.

Temukan peluang usaha terbaru, ada banyak ide usaha yang bisa kamu jalankan hanya dengan modal kecil, silahkan bisa klik tautan tersebut.

Namun, masih banyak pahlawan asal Surabaya yang memiliki dedikasi luar biasa untuk Indonesia. Berikut ini adalah hero-hero dari Surabaya yang sudah kami rangkum

1. Bung Tomo

Pahlawan asal Surabaya ini merupakan salah satu korban insiden lubang buaya. Dalam tragedi PKI G30S, ia menjadi salah satu korban yang ditemukan tewas di lubang buaya. Korban peristiwa PKI G30S ini kemudian dijuluki Pahlawan Revolusi.

Sutomo atau biasa dipanggil Bung Tomo adalah pahlawan yang terkenal karena perannya menginspirasi Arek-arek Suroboyo untuk melawan penjajah Belanda melalui pasukan NICA yang berakhir dengan perang pada 10 November 1945 dan masih diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Lahir di Surabyaa pada tanggal 3 Oktober 1920, dia adalah seorang jurnalis yang sukses. Bung Tomo sangat dikenang ketika membuka telepon di siaran radio yang penuh semangat kemerdekaan. “Lebih baik kita dihancurkan daripada merdeka. Motto kita tetap merdeka atau mati!” Adalah salah satu kata paling terkenal yang diucapkan oleh Bung Tomo.

2. Mas Tirtodarmo Haryono

Mereka yang umumnya dikenal dengan nama MT Haryono adalah salah satu dari tujuh pahlawan revolusi Indonesia yang tewas dalam tragedi G30S PKI. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, MT Haryono telah mengenyam pendidikan di berbagai tempat.

Pahlawan asal Surabaya ini merupakan salah satu korban insiden lubang buaya. Dalam tragedi PKI G30S, ia menjadi salah satu korban yang ditemukan tewas di lubang buaya. Korban peristiwa PKI G30S ini kemudian dijuluki Pahlawan Revolusi.

3. H.O.S Tjokroaminoto

ia adalah salah satu pahlawan pergerakan nasional yang dikenal dengan nama Raden Hajdi Oemar Said Tjokroaminoto lahir di Madiun pada tanggal 16 Agustus 1882. H.O.S Tjokroaminoto adalah seorang pahlawan nasional sekaligus pemimpin abadi Persatuan Islam (SI).

Tjokroaminoto juga pernah menjadi guru bagi tokoh-tokoh berpengaruh, seperti Soekarno, Semaoen, Musso, dan Maridjan Kartosoewirjo. Maka tak heran jika Tjokroaminoto disebut sebagai Bapak Bangsa Indonesia.

4. Roeslan Abdulgani

Ruslan Abdulgani dikenal sebagai tokoh penting dalam Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung Afrika pada tahun 1955. Semangat nasionalisme yang ditanamkan bapak sejak kecil, membuat dia yang akrab disapa Cak Roes mengetahui arti kebhinekaan.

Arek yang berasal dari Suroboyo ikut serta dalam perang yang terjadi pada tanggal 10 November 1945 saat pasukan sekutu mendarat di Surabaya. Perang antara sekutu Suroboyo dengan pasukan memaksa Cak Roes meninggalkan Surabaya menuju Malang.

Di sana ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Menteri Penerangan pada tahun 1947-1954. Cak Roes menyandang gelar Bintang Kehormatan Jenderal TNI, Bintang Mahaputra.

5. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno atau biasa disapa Bung Karno adalah Presiden Republik Indonesia pertama yang menjabat pada tahun 1945–1967. Bung Karno berperan penting dalam kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bersama Mohammad Hatta yang berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945.

Soekarno adalah orang pertama yang mencetuskan konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang memberikan namanya.

6. Mayor Jenderal Sungkono

Dalam Perang Surabaya, Mayjen Sungkono berperan penting sebagai Panglima TNI. Ia memiliki peran kedua sebagai pemimpin perang yang berani dan membangkitkan semangat para pejuang agar tidak terintimidasi oleh persenjataan tentara Inggris yang lengkap dan canggih.

Meski hanya senjata dari tentara Jepang, para pejuang di Surabaya mampu merebut pasukan Inggris. Meski Pertempuran Surabaya berakhir dengan kekalahan jika dilihat dari penguasaan wilayah, kemenangan Indonesia ada pada mentalitas perjuangan bangsa.

Daerah lain yang mengetahui perjuangan Arek-arek Suroboyo yang tidak takut dengan penjajah menimbulkan semangat yang tak kunjung padam di berbagai wilayah Indonesia. Pejuang Surabaya telah membuktikan bahwa di bawah tekanan apapun, kemerdekaan tidak dapat dikompromikan.