Pertanyaan Penting yang Bisa Diajukan Ketika Konsultasi Kandungan

Sebagai seorang perempuan yang baru menjalani proses hamil dan hendak konsultasi dokter kandungan tentunya kebingungan untuk mengajukan pertanyaan apa saja. Karena memang baru pertama kali ini menjalani masa kehamilan.

Bagi seorang perempuan dan keluarga baru, kehamilan merupakan sebuah anugerah yang sangat ditunggu tunggu, karena kehadiran si buah hati akan menjadi pelengkap dalam keluarga kecil.

Selain itu, kehamilan merupakan pengalaman yang baru dan menarik yang akan menimbulkan banyak pertanyaan bagi calon Ibu.

Jika Ibu hendak melakukan konsultasi dokter kandungan, berikut beberapa pertanyaan yang bisa diajukan dan bisa di diskusikan bersama dokter kandungan selama menjelang persalinan.

Obat apa yang aman untuk digunakan?

Selama kehamilan tentu banyak keluhan yang mungkin akan Ibu alami dan memerlukan beberapa jenis obat tanpa resep selama masa kehamilan, contohnya seperti obat untuk meredakan rasa sakit kepala, atau sakit maag yang bisa saja datang tiba tiba.

Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan yang menangani Ibu untuk mendapatkan daftar rekomendasi obat obatan yang aman untuk bisa dikonsumsi selama masa kehamilan.

Menurut Dr. Kristina Mixer, M.D., OB-GYN dari Spectrum Health United Hospital di Greenville, Amerika Serikat menyatakan, pada umumnya dokter akan memberikan rekomendasi obat obatan seperti dibawah ini:

Untuk meredakan sakit kepala atau demam, Ibu bisa menggunakan obat Acetaminophen (Tylenol)

Jika merasakan mual dan muntah, Ibu bisa menggunakan Doxylamine (Unisom), Vitamin B6 dan Diclegis

Untuk gejala pilek dan alergi, bisa menggunakan Chlorpheniramine dan Tripelennamine

Berbagai suplemen untuk sembelit

Bagaimana jika merasakan kram dan adanya bercak darah?

Jika mengalami rasa kram dan adanya bercak darah merupakan hal yang normal terjadi pada trimester pertama, itu merupakan sebuah proses terjadinya implan telur yang dibuahi dan berkembang tumbuh di dalam rahim.

Akan tetap jika Ibu mengalami pendarahan secara terus menerus, Ibu harus segera untuk menghubungi dokter kandungan yang menangani Ibu secara rutin, karena terjadinya pendarahan yang terus menerus merupakan pertanda adanya infeksi pada vagina atau rahim, atau yang lebih serius seperti kehamilan ektopik.

Berapa berat normal janin pada saat masa kehamilan berlangsung?

Untuk mengetahui berat badan janin yang normal selama masa kehamilan, biasanya akan ditentukan dengan cara indeks massa tubuh atau BMI pra kehamilan yang dihitung berdasarkan tinggi dan berat badan.

Pada setiap kali memeriksa kandungan, biasanya dokter akan mencatat berapa berat badan pada bulan sebelumnya, dengan catatan tersebut biasanya dokter akan memberikan rentan kenaikan pada trimester dan melakukan pemeriksaan setiap kali pertemuan untuk memastikan bahwa Ibu mempunyai berat badan yang ideal.

Berikut ini rincian tentang kenaikan berat badan berdasarkan pengukuran dari BMI:

18,5 adalah 12 sampai 18 kg

18,5 hingga 24,9 adalah 11 sampai 16 kg

25,0 hingga 29,9 adalah 7 sampai 11 kg

30 lebih adalah 5 sampai 9 kg

Akan tetapi, jika Ibu mempunyai anak kembar maka target kenaikan berat badan juga akan berubah.

Kehamilan pada setiap orang tentu akan berbeda beda tergantung setiap orangnya dan tentu itu mempengaruhi penambahan berat badan yang diperlukan.

Tanyakan saja pada dokter kandungan yang biasa menangani Ibu, jangan ragu untuk bertanya secara detail untuk bisa memastikan bahwa Ibu mempunyai berat badan janin yang sehat.

Olahraga apa yang sebaiknya dilakukan saat masa kehamilan?

Melakukan olahraga yang baik saat masa kehamilan akan membuat Ibu dan si Kecil tetap sehat dan bisa membantu untuk mengurangi gejala kehamilan seperti retensi air sampai kecemasan.

Olahraga yang aman pada masa kehamilan adalah berjalan, yoga, berenang dan latihan kekuatan.

Untuk Ibu yang teratur melakukan olahraga tertentu sebelum hamil tentu akan terbiasa dan melanjutkan kegiatan olahraga selama kehamilan, akan tetapi sebaiknya Ibu melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan aktifitas olahraga yang biasa dilakukan, karena mungkin saja akan mengganggu kesehatan janin.

Ketika hamil, Ibu harus ekstra berhati hati dalam beraktivitas, apalagi ketika melakukan latihan olahraga yang terlalu berat, seperti angkat beban dan kegiatan lain yang bisa mengakibatkan dehidrasi sebaiknya Ibu hindari dulu.

Jika mengalami gejala atau pertanyaan lain yang Ibu rasakan, sebaiknya segera tanyakan pada dokter yang biasa menangani agar lebih cepat untuk ditangani.