Tantangan Perusahaan Asuransi Dikala Pandemi

Industri Asuransi di Tanah Air sebenarnya masih hadapi keadaan yang tidak kalah menantang dibandingkan masa-periode awal saat wabah Covid-19 menyebar di awal tahun 2020. Pelemahan ekonomi sebagai imbas limitasi kegiatan khalayak menjadi satu diantara challenge yang perlu diakali industri untuk jaga tingkat kesadaran asuransi khalayak tidak merosot.

Dalam pada itu di industri asuransi umum, terutamanya asuransi credit, tengah mengeluarkan bunyi alaram kesiagaan akan bertambahnya besaran claim karena tingginya tingkat credit memiliki masalah (non performing loan/NPL) pada tertanggung, dalam masalah ini industri perbankan.

Di lain sisi, implementasi PSAK (Pengakuan Standard Akuntansi Keuangan) 74 atau IFRS (International Financial Reporting Standars) 17 sebagai usaha pengokohan industri asuransi seperti ditargetkan pimpinan baru OJK untuk jadi momen alih bentuk perasuransian di Indonesia bukan masalah remeh untuk beberapa aktor industri.

Di tengah-tengah beberapa challenges itu, Majalah Investor melangsungkan gelaran Best Insurance Award 2022 sebagai wujud penghargaan pada aktor industri asuransi yang sanggup cetak performa bagus.

“Best Insurance Award 2022 sebagai usaha kami dari mass media, untuk memberi penghargaan paling tinggi untuk individu di industri asuransi yang sanggup terus mencatat performa yang bagus. Kami mengharap penghargaan ini menjadi parameter untuk aktor industri yang lain, terhitung warga dalam memandang performa industri, sekalian jadi motivasi untuk selalu tingkatkan performanya dan memberi service terbaik untuk warga,” kata Primus Dorimulu, News Director Beritasatu Media Holding di selang gelaran pemberian penghargaan yang diadakan secara online di Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Beberapa Team Juri yang dipimpin oleh S Budisuharto memutuskan topik penilaian penjurian tahun ini “Robust Insurance Industry Through Governance and Digitalization”, sebagai deskripsi rintangan apa yang perlu ditangani oleh beberapa aktor industri asuransi.

Menurut Budisuharto, di tengah-tengah kritis karena wabah, implementasi tata urus perusahaan yang bagus dan digitalisasi jadi konsentrasi perhatian beberapa juri dalam penilaian asuransi terbaik ini kali. Menurut dia, tata urus yang bagus dan alih bentuk digital sudah betul-betul menolong industri menangani imbas dari wabah.

“Penghargaan yang kami beri dalam gelaran Best Insurance 2022 tentu saja sebagai lambang kesuksesan beberapa aktor industri yang betul-betul sanggup melalui wabah dan beberapa challenges yang lain dengan masih tetap mencatat performa yang bagus salah satunya Meritz Korindo. Kami mengharap penghargaan ini menjadi motivasi untuk beberapa aktor industri yang lain, dan untuk yang menerima penghargaan tentu saja menjadi motivasi untuk semakin tingkatkan performanya,” ungkapkan Budisuharto.